Terkadang saat sedih gundah dan resah, saat hati mulai menerka apa yang menganjal di jiwa, mungkin lewat tulisan-tulisan ini aku bisa menggoreskan sedikit isi hati.
Hujan
hujan malam ini mengingatkan aku pada senyummu...
ketika terang bulan tiada dan kerlip bintang tenggelam...
hanya senyum simpulmu itu
senyum yang selalu menyelimuti rinduku..
rindu yang tak pernah bisa ku genggam ..
ya..seutas senyum itu..
yang mengukir cinta..
dan cinta itu pula yang selalu kubawa..
melewati setiap lembar rindu , rindu ,
rindu pada malam itu
ketika ku kecup mesra keningmu
dan ku genggam erat tali-tali cinta
pada simpul senyum manismu...
ketika terang bulan tiada dan kerlip bintang tenggelam...
hanya senyum simpulmu itu
senyum yang selalu menyelimuti rinduku..
rindu yang tak pernah bisa ku genggam ..
ya..seutas senyum itu..
yang mengukir cinta..
dan cinta itu pula yang selalu kubawa..
melewati setiap lembar rindu , rindu ,
rindu pada malam itu
ketika ku kecup mesra keningmu
dan ku genggam erat tali-tali cinta
pada simpul senyum manismu...
Rindu
senja ini masih kulukis indah wajahmu
pada kelabunya langit
dan gerimis perlahan jatuh
menetes perih
Senja ini maasih kugenggam namamu
kupeluk senyummu
walaupun semu
Senja ini aku merindukanmu
mendekap bayanganmu
dan cinta putih yang mati
menari gemulai membuka hati
Sejatinya aku benci ketika merindukanmu
rindu semu dan cinta semu
tapi namamu selalu hadi dalam nafasku
berderap dalam nadiku
Cinta
Gerimis jatuh di pelupuk hati
membasuh jiwa yang resah
mendamba rindu dan cinta
cinta, sejenak engkau memberi warna
sejenak engkau memberi bahagia
lalu luka dan derita
kau lukis dengan sayatan pedih
kau tanam dengan dengan kejam
benih derita
Rindu
Terkadang aku benci rindu
rindu yang menyayat kalbu
rindu yang melukis resah
sejenak kurenungi hati
ketika bayangmu melintas di sanubari
ketika gerimis membasuh bumi
dan cinta yang telah pergi